0

Perlunya Vaksinasi Kanker Serviks Sebelum Menikah


Sudah sejak lama kanker serviks menjadi momok bagi setiap kaum hawa. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan kanker serviks sering terjadi tanpa gejala dan baru terdeteksi jika dilakukan Pap smear secara berkala. Walaupun tidak muncul gejala-gejala yang khas, para perempuan tetap harus waspada. Karena jika terjadi perdarahan dari vagina di luar siklus haid, ini merupakan tanda umum yang dapat mengarah kepada kanker seviks. Tanda umum itu juga dapat diikuti dengan keluarnya lendir yang abnormal. 
 
Kanker serviks stadium lanjut dapat mengakibatkan kemungkinan seorang perempuan tidak bisa hamil. Hal ini karena kanker serviks hanya dapat diatasi dengan pengangkatan rahim. Kanker serviks yang parah memiliki kemungkinan untuk menyebar ke organ-organ tubuh yang lain yaitu, paru-paru, hati, kandung kemih dan juga rectum. Walaupun memiliki resiko pengangkatan rahim, hal ini tidak mengubah fungsi seksual seorang wanita. Apabila sudah dilakukan pengangkatan rahim dan juga dilakukan penyinaran, maka pasien dapat berhubungan seksual kembali.
Setelah mengetahui bahwa penderita kanker serviks cenderung tidak akan dapat mempunyai keturunan akibat dari pengangkatan rahim, maka diperlukan sebuah tindakan pencegahan. Salah satu metode pencegahan terhadap kanker serviks adalah dengan melakukan vaksinasi. Dengan melakukan vaksinasi kemungkinan perempuan terkena kanker serviks akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan vaksin kanker serviks akan meningkatkan system immune tubuh untuk mengenali dan menghancurkan virus penyebab kanker serviks (Human Papiloma Virus) ketika masuk ke dalam tubuh. 

 Vaksinasi sebaiknya dilakukan sebelum menikah, sebab beberapa tipe HPV dapat menular melalui hubungan seksual. Vaksinasi diberikan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu 6 bulan. Vasin kedua diberikan satu bulan setelah vaksin pertama. Sedangkan vaksin ketiga diberikan setelah lima bulan kemudian. Vaksin HPV yang diberikan adalah tipe 16 dan 18, karena tipe tersebut paling sering menyebabkan kanker serviks. Vaksin HPV tidak hanya bermanfaat jika dilakukan oleh perempuan yang belum menikah saja (belum aktif secara seksual), akan tetapi bagi perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual-pun (yang meiliki kondisi serviks normal) akan tetap memberikan manfaat.
So Guys, selagi masih belum menikah dan masih ada kesempatan untuk melakukan Pap smear dan vaksinasi, kenapa harus ditunda??? Semakin lama kita menunda, semakin besar resiko yang akan kita tanggung di kemudian hari. (^_^) v (padahal aku sendiri juga belum tau kapan bisa melakukan keduanya, hehe..) (01.06.’11-dini hari 01.30)
3

Fakta Kopi Terhadap Kehamilan dan Kesuburan Wanita


Kopi merupakan salah satu jenis minuman favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. hal ini karena cita rasa kopi yang nikmat dan banyak pilihan rasa serta bentuk penyajiannya. Kopi juga dapat digunakan sebagai tman menghabiskan waktu, baik sendiri maupun bersama-sama dengan keluarga dan teman. Kopi juga dapat dinikmati pada pagi hari, siang, sore, maupun malam hari. Bisa dibilang kopi merupakan teman minum dalam segala suasana.Saat ini-pun peluang bisnis sekitar dunia per-kopian sudah semakin menjamur. Hal ini tampak dari semakin banyaknya didirikan kedai-kedai kopi, mulai dari level kaki lima hingga bintang lima. Akan tetapi sebagai penikmat kopi (khususnya para perempuan), kita perlu memikirkan ulang pengaruh dari kandungan zat-zat yang terdapat di dalam kopi. Apakah kita memikirkan hal tersebut disaat kita sedang minum kopi bersama-sama dengan keluarga, teman maupu hanya sendiri? Kita akan cenderung lebih memikirkan mengenai citarasa kopi yang kita minum dibanding memikirkan kesehatan kita akibat mengkonsumsi kopi. Kopi juga dapat menimbulkan suatu ketergantungan tersendiri bagi penikmatanya.
Kopi
Kopi merupakan minuman yang berasal dari ekstrak biji tanaman kopi Coffea sp. Asal nama kopi yaitu berasal dari bahasa Arab "qahwah" yang berarti kekuatan, hal ini karena pada mulanya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala bernama Khalid mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis beri-berian. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, antara lain: kopi hitam, espresso, latte, cappuccino, frappe, kopi luwak, kopi mocca, dll. Sejarah kopi dapat dilihat pada http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi 

Kafein
Kopi menjadi favorit bagi sebagian besar penikmat kopi di seluruh dunia, tidak hanya kaum adam, kaum hawa-pun banyak juga yang menggilai kopi. Kopi menjadi pilihan favorit banyak orang dikarenakan citarasa dan aroma yang menarik, selain itu beberapa manfaat kopi antara lain, menurunkan resiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler). Walaupun kopi banyak memberikan manfaat, akan tetapi perlu diketahui pula dampak buruk yang diberikan kopi bagi para penikmatnya terutama bagi para perempuan. Hal ini karena kopi juga memiliki senyawa (kafein) yang dapat menjadi ancaman bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kafein merupakan senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. “Kafein” sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Senyawa kimia yang sama juga ditemukan pada beberapa tanyaman lain dan istilah yang digunakan juga berbeda untuk setiap tanaman. Pada guarana senyawa ini disebut guaranina, pada mate disebut mateina, dan pada teh disebut teina. Pada tumbuhan, senyawa ini berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Selain itu, diketahui bahwa senyawa tersebut dapat menghambat perkecambahan tumbuhan lain disekitar tumbuhan utama.
Kandungan kafein pada kopi bervariasi tergantung dari jenis biji kopi dan metode pembuatan yang digunakan. Secara umum kafein yang terkandung dalam sajian secangkir kopi (120 mL) berkisar antara 40 mg-100 mg. Dan umumnya kopi yang mengalami proses pemanggangan yang lama seperti “dark-roast” memiliki kadar kafein yang rendah. Sedangkan kopi varietas arabica memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dari varietas robusta.
Dampak Kafein Terhadap Kesuburan Wanita
  • Metabolisme Kafein:
Kafein memiliki molekul metabolit yaitu 1-3-7-asam trimetilurat, paraksantina, teofillina dan teobromina dengan masing-masing lintasan metabolismenya. Kafein mengikat reseptor adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida yang mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, molekul kafein juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafein tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Lebih jauh, kafein juga menaikkan permukaan neurotransmiter dopamin di otak.
  • Pengaruh Terhadap Kesuburan
Pada penelitian terbaru yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukan bahwa kafein menghambat kontraksi pada saluran telur yang berfungsi membawa telur menuju rahim. Kafein dapat membuat tidak aktifnya alat pacu di dinding tuba falopii yang berfungsi mengirimkan gelombang kontraksi secara terkoordinasi untuk membawa sel telur menuju rahim. Penelitian ini menunjukan bahwa kontraksi memainkan peran lebih besar dalam transportasi telur daripada rambut-rambut tuba falopii seperti cilia. Padahal, pada penelitian sebelumnya, diperkirakan sebaliknya.
"Penemuan ini menuju jalan panjang ke arah menjelaskan kenapa minum minuman berkafein bisa mengurangi peluang seorang perempuan untuk hamil. Ini memberikan penjelasan rumit sebagaimana kenapa perempuan yang mengonsumsi kafein tinggi sering membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil daripada perempuan yang tidak mengonsumsi kafein," kata pemimpin penelitian Profesor Sean Ward, dari University of Nevada di Reno, Amerika Serikat.
  • Pengaruh Terhadap Kehamilan
Kafein juga dapat menyebabkan peningkatan hormon epinefrin, dan menyebabkan ibu dan janinnya stress. Peningkatan kadar epinefrin ini akan mengurangi aliran darah ke rahim, sehingga mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke janin pula. Rata-rata orang di Amerika mengkonsumsi 206 sampai 210 miligram kafein setiap harinya atau sekitar 1,5 cangkir kopi. Sementara wanita hamil di sana rata-rata mendapatkan 144 mg kopi setiap harinya. Kafein yang diminum oelh ibu hamil itu, tidak hanya dapat melintasi plasenta dan memasuki aliran darah janin. Hal ini terjadi antara lain karena hati pada janin belum mampu memproses kafein secepat ibunya, sehingga kafein itu akan tinggal di sistem peredaran darah janin dalam waktu yang lebih lama.
Kesimpulan
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan keracunan (intoksikasi). Gejala dari keracunan kefein antara lain, keresahan (gelisah), insomnia, muka merah, gangguan saluran perkemihan (frekuensi untuk kencing meningkat/diuresis) dan gangguan saluran pencernaan. Gejala ini biasa terjadi jika konsumsi kafein lebih dari 250 mg. Sedangkan gejala yang lebih parah akan timbul setelah konsumsi kafein lebih dari 1g. Gejala yang timbul seperti, kejang otot, kecemasan pikiran dan ketidakteraturan dalam berkata-kata, aritmia cardium, gangguan psikomotor (psychomotor agitation). Selain itu konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kehamilan dan menurunkan peluang terjadinya kehamilan bagi perempuan pecandu kopi. Lalu, bagaimanakah dengan konsumsi teh dan coklat yang mengandung senyawa alkaloid xantina, sama dengan kandungan senyawa di dalam kopi??? (31.05.’11)
 
Copyright © Thazlicious