Perlunya Vaksinasi Kanker Serviks Sebelum Menikah


Sudah sejak lama kanker serviks menjadi momok bagi setiap kaum hawa. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan kanker serviks sering terjadi tanpa gejala dan baru terdeteksi jika dilakukan Pap smear secara berkala. Walaupun tidak muncul gejala-gejala yang khas, para perempuan tetap harus waspada. Karena jika terjadi perdarahan dari vagina di luar siklus haid, ini merupakan tanda umum yang dapat mengarah kepada kanker seviks. Tanda umum itu juga dapat diikuti dengan keluarnya lendir yang abnormal. 
 
Kanker serviks stadium lanjut dapat mengakibatkan kemungkinan seorang perempuan tidak bisa hamil. Hal ini karena kanker serviks hanya dapat diatasi dengan pengangkatan rahim. Kanker serviks yang parah memiliki kemungkinan untuk menyebar ke organ-organ tubuh yang lain yaitu, paru-paru, hati, kandung kemih dan juga rectum. Walaupun memiliki resiko pengangkatan rahim, hal ini tidak mengubah fungsi seksual seorang wanita. Apabila sudah dilakukan pengangkatan rahim dan juga dilakukan penyinaran, maka pasien dapat berhubungan seksual kembali.
Setelah mengetahui bahwa penderita kanker serviks cenderung tidak akan dapat mempunyai keturunan akibat dari pengangkatan rahim, maka diperlukan sebuah tindakan pencegahan. Salah satu metode pencegahan terhadap kanker serviks adalah dengan melakukan vaksinasi. Dengan melakukan vaksinasi kemungkinan perempuan terkena kanker serviks akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan vaksin kanker serviks akan meningkatkan system immune tubuh untuk mengenali dan menghancurkan virus penyebab kanker serviks (Human Papiloma Virus) ketika masuk ke dalam tubuh. 

 Vaksinasi sebaiknya dilakukan sebelum menikah, sebab beberapa tipe HPV dapat menular melalui hubungan seksual. Vaksinasi diberikan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu 6 bulan. Vasin kedua diberikan satu bulan setelah vaksin pertama. Sedangkan vaksin ketiga diberikan setelah lima bulan kemudian. Vaksin HPV yang diberikan adalah tipe 16 dan 18, karena tipe tersebut paling sering menyebabkan kanker serviks. Vaksin HPV tidak hanya bermanfaat jika dilakukan oleh perempuan yang belum menikah saja (belum aktif secara seksual), akan tetapi bagi perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual-pun (yang meiliki kondisi serviks normal) akan tetap memberikan manfaat.
So Guys, selagi masih belum menikah dan masih ada kesempatan untuk melakukan Pap smear dan vaksinasi, kenapa harus ditunda??? Semakin lama kita menunda, semakin besar resiko yang akan kita tanggung di kemudian hari. (^_^) v (padahal aku sendiri juga belum tau kapan bisa melakukan keduanya, hehe..) (01.06.’11-dini hari 01.30)

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © Thazlicious